Selasa, 07 Juli 2020

Fanfiction [SF9] ー Around Farewell ¬ Chap. 09

Cast :
OC’s Shim Seungmi | SF9’s (Kim InseongBaek Zuho, Lee Dawon) | Slight OC’s & SF9’s Member

Genre:Romance | School Life | Hurt | Family

Genre:Budayakan Vote sebelum bacatinggalkan jejak dengan Komentarrespon, saran, maupun kritik. Author cuman minjem nama Cast, untuk cerita murni dari imajinasi Author. Bila ada kesamaan cerita mungkin hanya kebetulanJangan mengkopi sebagian atau kesuluruhan ceritaIntinya; Don’t Copy Story!

Happy Reading!


“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya inseong pada pria yang duduk di hadapannya. Saat ini mereka berada di kantin, dan tentunya pandangan siswa-siswi tertuju pada mereka. Pria dengan seragam sekolah yang berbeda dan rambut merah muda, sedikit aneh memang. Tapi ia masih terlihat tampan.
Pria itu sedikit menghela napas dan tersenyum di detik berikutnya. “Aku menepati janjiku” Serunya dengan mata yang berbinar. Inseong yang melihatnya sedikit geli dan terkikik karenanya. “Memangnya janji yang mana?” Tanya Inseong sembari berusaha menahan tawa. Inseong tak kuat lagi menahannya, menatap rambut pria di hadapannya dan senyuman lebar yang pria itu pasang membuat tawa Inseong semakin menjadi.
“Ish. Kurang ajar. Kau pura-pura lupa atau terkena amnesia?” Dengus Pria itu sembari mem-poutkan kedua pipinya. Inseong semakin terbahak. Detik berikutnya pria di hadapan Inseong terdiam tanpa senyuman, membuat tawa Inseong terhenti seketika.
“Tugasku selesai, kau sudah tertawa. Huft. Asal kau tahu mewarnai raambut seperti ini membuatku kena skors selama tiga hari” Dengus pria itu dan menyeruput jus jeruk yang sempat Inseong pesankan untuknya.
Inseong kembali tertawa. “Aku tidak tahu kau akan seimut itu, Lee Jaeyoon. Aku menyukainya. Kenapa kau tidak lakukan itu sejak dulu?” Inseong terkikik, bahkan di sudut matanya mulai mengeluarkan bulir bening. Pria di hadapannya; Lee Jaeyoon, begitu imut dan lucu, setidaknya itu yang Inseong lihat.
“Mudah bagimu berkata seperti itu. Tapi ini petaka bagiku” Rutuk Jaeyoon dan mengacak rambutnya yang berwarna merah muda itu. Inseong menarik napas, mencoba untuk behenti tertawa, karena ternyata tertawa membuatnya kelelahan. “Maafkan aku Jaeyoon-ah. Lagipula kenapa kau tidak pernah mengunjungiku? Kau membuatku sedih. Padahal aku merindukanmu” Raut wajah Inseong menjadi agak muram, membuat Jaeyoon kembali memasang senyum lebar yang memamerkan dimple pipinya dalam yang begitu manis dan itu berhasil membuat Inseong menarik kedua sudut bibirnya keatas.
Jaeyoon tersenyum puas melihat Inseong kembali tersenyum. “Aku juga merindukanmu.” Gumam Jaeyoon melirik Inseong.
“Tapi kau yang membuatku tidak bisa kesini! Kau membuat persyaratan yang terlalu berat! Aku bahkan merelakan diri untuk di skors! Ough! Asal kau tahu! Aku membuat keputusan yang sangat besar disini. Eomma bahkan membentakku dan menanyakan kewarasanku karena aku mewarnai rambutku seperti ini!” Jaeyoon meledak. Ia berbicara dengan nada yang tak santai dan cukup tinggi, ia menunjuk-nunjuk Inseong kemudian mengacak rambutnya frustasi. Sementara Inseong? Dia tersenyum tanpa memperdulikan tatapan siswa siswi yang mungkin mengartikan hal-hal aneh yang di luar batas normal.
“Kenapa? Kau sendiri yang membuat janji akan melakukan apapun untukku” Cibir Inseong dan mencubit pipi Jaeyoon. Senyum cerah tak lepas dari mulut Inseong membuat Jaeyoon mau tak mau ikut merasa senang dan tersenyum lebar.

“Ogu-Ogu. Pangeranku yang tampan, semakin tampan saat tersenyum” Seru Jaeyoon sembari memainkan kedua pipi Inseong. Sementara Inseong hanya menikmatinya dan tersenyum lebar. “Bukan Pangeran. Tapi Putera Mahkota” Koreksi Inseong sembari melepaskan tangan Jaeyoon. Membuat Jaeyoon sedikit menganga.
.
.
Bonus pict! 
Lee Jaeyoon with pink hair!

“Heol? Siapa yang mengganti nama panggilanmu?” Tanya Jaeyoon tidak terima, justru membuat senyuman Inseong semakin cerah. “Ada, seseorang. Yang aku sukai” Jawab Inseong sembari membayangkan tingkah Seungmi saat memanggilnya Putera Mahkota.
“Heol!” Seru Jaeyoon tak percaya. Pria dengan dimple saat tersenyum itu merasa sedikit kesal, ia bahkan harus mewarnai rambutnya untuk bisa bertemu dengan Inseong dan membuat sahabatnya yang satu itu kembali tersenyum. Lalu apa? Seseorang bahkan bisa membuat seorang Inseong tersenyum hanya dengan membayangkannya. Itu tidak adil.
“Kau juga harus mencari orang yang kau sukai dan kau akan tahu rasanya” Pamer Inseong dengan senyumannya. Jaeyoon menatap Inseong tajam. “Tapi aku menyukaimu” Ujarnya dengan nada serius membuat Inseong terdiam. “Eh?” Inseong kebingungan.
“Tapi bercanda! Ahahaha” Jaeyoon terbahak puas. “Dasar! Kau membuatku merinding!” Geram Inseong dan sedikit mengelus tukuknya. Nyatanya ia memang takut akan hal itu; bagaimana jika Jaeyoon benar-benar menyukainya? Maksudnya dalam artian- ough! Sudahlah. “Biarkan aku menginap di rumahmu” Ujar Jaeyoon mambuat Inseong membelakakan matanya. “Tidak bisa!” Tolak Inseong keras. “Eh? Kenapa?! Kau tidak mau menampungku?” Tanya Jaeyoon tidak terima.
Inseong tersenyum kikuk “Aku juga sedang ditampung orang. Aku kabur dari rumah” Jawabnya dengan nada malu, membuat Jaeyoon menggebrak meja cukup keras. “Apa?!”
“Zuho-ya?” Dawon mengerutkan dahinya saat ia melihat Zuho dengan rambut hitamnya, sementara yang punya rambut hanya melirik malas kearah Dawon. “Aku tidak salah lihat kan? Kau benar-benar Baek Zuho?” Tanya Dawon saat ia mendekati Zuho, detik berikutnya ia menjambak rambut hitam legam milik Zuho. “Woah! Ini asli!” Seru Dawon tidak percaya itu membuat Zuho mendecih kesal, “Sialan! Aku melakukannya karena aku sudah berjanji”.
“Janji?” Tanya Dawon ragu. “Ya, dan aku sedang berusaha untuk tidak memukulmu saat ini, jadi diamlah! Jangan banyak oceh!”
“Zuho?” Seungmi terdiam di dekat pintu melihat Zuho dan Dawon. “Kau, benar-benar Zuho?”Tanya Seungmi kembali untuk memastikan dan Dawon mengangguk pasti mewakili jawaban dari Zuho yang masih terdiam. “Kan? Sudah kubilang! Kau sangat berbeda. Ahaha. Aku jadi teringat saat pertama masuk SMP” Dawon tertawa mengenang kejadian sekitar 3 tahun yang lalu.
“Cih” Decih Zuho seolah dia meremehkan Dawon dan Seungmi, tapi nyatanya; Zuho ikut tenggelam dalam kenangan mereka bertiga dan rasa penyesalan mulai muncul di dadanya, andai Zuho yang terlalu bodoh itu tak pernah menyatakan perasaannya pada Seungmi, mungkin saat ini mereka masih bisa bersama tanpa harus saling menyakiti. Zuho mengangkat sudut bibirnya singkat. “Hal bodoh” Decihnya dan memillih berlalu, tanpa peduli dengan jam pelajaran, lagi pula ia sudah sering membolos.
“Dia kenapa?” Tanya Seungmi pada Dawon, sementara yang ditanya mengangkat kedua bahunya, “Entahlah. Kupikir kau lebih tahu” Jujur Dawon. “Hah? Maksudmu?” Seungmi sedikit kebingungan.
Dawon menghela napasnya pelan. “Kau yang membuat janji dengannya, tentu saja kau yang tahu pasti. Kan?” Jawab Dawon. “Ah, Janji.” Seru Seungmi kemudian rekah senyum menghiasi wajahnya.
“Aku senang dia memenuhi janjinya”

Sebagai permintaan maaf aku kasih Bonus pict! Lee Jaeyoon with pink hair!         

~ Bersambung ~

Haiii Hooo!!!
Teman-teman, sedikit pemberitahuan; Cerita ini telah diupload oleh saya di Wattpad pribadi (bisa cek di tautan tersedia), alasan mengunggah ulang di blog ini adalah untuk semacam dokumentasi (?) entahlah, intinya seperti itu. 

Ke depannya saya akan mengupload di dua tempat (Wattpad dan Blogspot) silakan kunjungi Wattpad untuk menemukan lebih banyak cerita.
Terima Kasih.
Jangan lupa Like dan Komen!



Untuk Berinteraksi dengan saya, silakan kunjungi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau berinteraksi tapi malu? Coba aja dulu!

Fanfiction [SF9] ー Around Farewell ¬ Chap. 10

Cast : OC’s Shim  Seungmi  |  SF9 ’s (Kim  Inseong ,  Baek   Zuho , Lee  Dawon ) | Slight OC’s &  SF9 ’s Member Genre: Romance ...