Rabu, 01 Juli 2020

Fanfiction [SF9] ー Around Farewell ¬ Chap. 04


Cast :
OC’s Shim Seungmi | SF9’s (Kim InseongBaek Zuho, Lee Dawon) | Slight OC’s & SF9’s Member


Genre:Romance | School Life | Hurt | Family



Author's Note:Budayakan Like sebelum baca dan setelah baca tinggalkan jejak dengan Komentarrespon, saran, maupun kritik. Author cuman minjem nama Cast, untuk cerita murni dari imajinasi Author. Bila ada kesamaan cerita mungkin hanya kebetulan. Don’t Copy Story!



Happy Reading!



“Seungmi?” 
“Oh, Hana-ya”
Diperjalanan Seungmi yang berusaha melarikan diri dari Inseong ia malah bertemu dengan Hana, dan anehnya Hana menatapnya dengan tatapan heran sementara Seungmi membalasnya dengan tatapan bingung.
“HAH?”

“Apa?” Tanya Seungmi agak jengkel dengan scene tatap-tatapan mereka seperti di sinetron-sinetron yang bertebaran di televisi.
“Kau bilang tak mau keluar, menghindari Zuho...” Belum selesai Hana berbicara, Seungmi menyambarnya. “Ah!” Seungmi memekik cukup keras dan berlari kembali menuju kelas sebelum ia bertemu dengan salah satu dari Dawon atau Zuho.
Dan sialnya saat baru beberapa langkah Seungmi berlari ia mendengar namanya dipanggil. “Seungmi-ya!” Dawon, ya itu suara Dawon. Meskipun Seungmi belum sempat menoleh ia tahu pasti suara khas seorang Lee Dawon.
Oh. Kenapa hari ini ia begitu sial? Seungmi merutuk dirinya yang bahkan tidak bisa mengingat tujuaan utama ia meminta Hana membelikan makanan untuknya dan malah berakhir seperti ini. “Ah, andwae” Pekik Seungmi pada dirinya sendiri dan berlari menuju kelas tanpa menoleh kearah Dawon bertingkah seolah ia sama sekali tidakmendengar panggilan sahabatnya yang satu itu, sampai akhirnya ia sampai dipintu kelas.
Seungmi membukanya cepat dan berniat untuk melesat ke tempat duduknya, tapi langkahnya tertahan. Sebuah dada bidang menghalangi pandangannya.
Seungmi mengangkat kepalanya pelan, dan oh siapa yang sekrang iadapati didepannya. “Inseong-ssi?” Ucap Seungmi dengan nada bingung dan sedikit malu, oh ayolah sejak kapan Seungmi jadi gadis pemalu seperti ini? Tapi bagaimana Seungmi tidak malu? Yang sekarang ada dihadapannya adalah seorang Kim Inseong, sekali lagi Kim Inseong. Pangeran sekolah! Pewaris konglomerat. Ah, bukankah situasi seperti ini mirip dengan apa yang selalu muncul di drama-drama  itu? Waah.
Sementara disisi lain Dawon yang berusaha mengejar Seungmi justru tertahan oleh Kim Hana yang berniat membantu Seungmi setelah melihat reaksi Seungmi yang tetap berlalu meskipun Dawon yang ia kenal sebagai sahabat Seungmi memanggilnya. “Lee Dawon!” Panggil Hana dengan nada tinggi dan itu membuat Dawon sedikit kesal. “Ah! Wae?!” Jawab Dawon kesal dengan nada yang tak kalah tinggi.
Dawon menoleh dan menatap Hana intens, ya meskipun tatapan intens tersebut ia lancarkan karena rasa kesalnya yang mungkin sudah memncak. “Kubilang apa? Kenapa memanggilku? Cepat katakan. Aku sibuk” Dengus Dawon kesal sekaligus marah, bagaimana tidak? Siapapun akan kesal saat ia berbicara dan orang yang ada dihadapanya hanya termangu tanpa sepatah katapun.
Sementara Hana? Dia menatap Dawon dengan mulut setengah terbuka. “Ah, tampannya” Gumam Hana, air liurpun hampir menetes karenanya. “Apa?!” Pekik Dawon sedikit kaget dengan apa yang gadis dihadapannya gumamkan itu.
Hana tersenyum kikuk di detik berikutnya. “Ah, bukan apa-apa. Ha. Ha. Ha.” Hana mengusap tungkuknya yang bahkan tak gatal membuat Dawon melongo. “Aneh” balas Dawon dan berusaha berlalu tapi tangan Hana mencegahnya. “Tunggu! Ada yang ingin aku bicarakan” Ucap Hana cepat dengan diiringi muka yang mulai  memerah.
Kembali pada Seungmi dan Inseong dengan posisi saling tatap dan jarak yang cukup dekat. Inseong yang terkikik pelan saat mendengar namanya keluar dari mulut Seungmi, ya ini hobi baru Inseong saat bertemu gadis satu ini; tersenyum. Hal yang sulit ia lakukan saat berada di rumah bahkan saat bersama Youngbin sekalipun.
Tetap dengan kikikan tampannya Inseong sedikit menutup mulutnya. “-ssi? Bukankah kita teman, kenapa kau menggunakan sufiks -ssi?” Dengus Inseong kemudian meski tetap dibarengi kikikan yang tak tertahankan tanpa ada niat untuk menambah jarak antara wajah mereka, membuat Seungmi kurang fokus dan gugup.
Memang sejak awal Seungmi belum pernah memanggi Inseong dengan namanya, ia hanya memanggil Inseong dengan kata ganti orang kedua atau ketiga; ‘kau’  dan ‘dia’. Meskipun Inseong sudah menyadarinya sejak awal tapi ia tak mau bertanya dan malah membuat mereka canggung. Sampai akhirnya Seungmi memanggil namanya walau menggunakan sufiks –ssi seperti saat ini.
Tapi bukannya mendapat jawaban, Inseong hanya mendapat tatapan yang sedikit-bisa dibilang aneh? Karena Seungmi samasekali tak berkedip dengan mulut yang sedikit ternganga. Ah seperti yang Hana lakukan pada Dawon, sayangnya yang satu ini lebih parah. “Hah?” Tanya Seungmi yang meminta pengulangan, sekali lagi saat ini Seungmi sama sekali tidak bisa memfokuskan diri dengan yang Inseong bicarakan.
Seungmi terlalu asyik menikmati pemandangan langka, mungkin hanya ia yang dapat menikmatinya seperti ini dengan jarak yang sangat dekat. Wajah seorang Kim Inseong, yang terkenal sebagai pangeran tampan seantero sekolah ini mana mungkin ia bisa fokus pada hal lain saat keindahan alam tersaji dengan sedmikian rupa dan sulit utnuk dielakkan, oh mungkin air liurnya mulai menetes karena Seungmi tak punya kekuatan untuk menutup mulutnya.
Inseong yang khawatir sekaligus bingung mendekatkan wajahnya mencoba memperhatikan wajah Seungmi  yang sedikit memerah.“Kau kenapa?” Tanya Inseong khawatir dan menangkup wajah kecil Seungmi dengan kedua tangannya. Bagaimana ia tidak khawatir? Detik demi detik wajah seungmi semakin memerah.
Mungkin ia demam. Ya itu yang ada dipikiran Inseong tanpa memperdulikan gelagat Seungmi yang semakin aneh karena tangkupan tangan Inseong membuat kedua pipinya terasa hangat dan tatapan khawatir yang diluncurkan seorang Inseong padanya. Inseong terbutakan oleh rasa khawatirnya, agak mengenaskan memang.
Sementara Seungmi? Oh, jangan tanya. Sekarang mungkin jantungnya sudah bekerja dua, ah tidak, tiga, oh bahkan mungkin empat kali lebih cepat dari biasanya. Ia masih asyik dengan keindahan yang jarang ia temui ditambah kehangatan yang ia rasakan dikedua pipinya. Ouh, gadis berungtung! kini  bahkan mata Seungmi berani memfokuskan diri pada bibir Inseong yang terlihat mengkilap dan semerah ceri. Kenapa bibir seorang pria bisa secantik ini?
Sadar apa yang sedang Seungmi tatap, Inseong memegang ujung bibirnya memastikan.
“Kau mau menciumku?”
"Hah?!"

~ Bersambung ~

Haiii Hooo!!!
Teman-teman, sedikit pemberitahuan; Cerita ini telah diupload oleh saya di Wattpad pribadi (bisa cek di tautan tersedia), alasan mengunggah ulang di blog ini adalah untuk semacam dokumentasi (?) entahlah, intinya seperti itu. 

Ke depannya saya akan mengupload di dua tempat (Wattpad dan Blogspot) silakan kunjungi Wattpad untuk menemukan lebih banyak cerita.
Terima Kasih.
Jangan lupa Like dan Komen!



Untuk Berinteraksi dengan saya, silakan kunjungi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau berinteraksi tapi malu? Coba aja dulu!

Fanfiction [SF9] ー Around Farewell ¬ Chap. 10

Cast : OC’s Shim  Seungmi  |  SF9 ’s (Kim  Inseong ,  Baek   Zuho , Lee  Dawon ) | Slight OC’s &  SF9 ’s Member Genre: Romance ...